Tersisa dari Sekian Habitat yang Punah
Aku menangis saat habitatku mulai berkurang. Dan aku tambah menangis, melihat saudara-saudaraku yang lain punah. Apakah aku punya hak yang sama dengan mahluk lainnya? Ataukah ada pengecualian untuk tetap bertahan hidup.
Bicara tentang hak. Setiap mahluk punya hak yang sama di hadapan Tuhan. Lalu mengapa sepertinya habitat sejenisku mendapat perlakuan yang tidak sama dengan mahluk yang namanya “manusia”.
Aku yang tersisa dari habitat lain mengajukan interupsi kepada manusia. “berilah aku kebebasan untuk hidup dan biarkan aku berinteraksi dengan mahluk lainnya”
Bukankah hidup itu perlu keseimbangan.
Aku yakin alam akan menjadi lebih stabil apabila di antara mahluk tetap menjaga keseimbangannya. Oleh karena itu, biarlah aku bertahan hidup dan berilah aku penghidupan yang layak.
Karena aku, manusia, dan alam adalah bagian dari keseimbangan itu.
Yang dalam bahasa kocaknya adalah Equilibrium of Nature
Salam habitatku (giraffe)
Palembang, 28 Mei 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar