Nikmatnya Dahagaku
By kecenk
Seperti biasa, pagi hari si pengemis tua itu berjalan dari satu rumah ke rumah lainnya. Banyak pengalaman yang dimiliki oleh si pengemis tua itu.
Ketika si pengemis mendatangi rumah mewah, ia mengucap salam dan meminta uang recehan atau apapun bentuknya yang akan diberikan pemilik rumah itu, asalkan ikhlas. Tidak disangka saat ia mulai mengetuk pintu, tiba-tiba anjing galak pemilik rumah menghardiknya. Si pengemis tua itupun seketika kaget kepalang tanggung. Tidak hanya itu si pemilik rumahpun tersentak oleh lolongan anjingnya. “
“Aduh pak, sekali lagi maafin saya”. “Sudah
“Oh, jangan pak……terima kasih banyak atas sambutannya”. “Aku permisi dan sekali lagi minta maaf atas semuanya”. “ Ya ..sudah
Si pengemis tua itu meneruskan perjalanannya. Beberapa menit kemuian, ia kelihatan lelah. Sampai di perempatan jalan ia meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat secukupnya. Tanpa sadar ia ketiduran, dan menjelang sore hari ia terbangun dari tidurnya. Ia pergi ke masjid untuk sholat ashar dan sekedar mengusap wajahnya dengan air wudhu. Selesai sholat ia mampir ke warung untuk membeli sebotol air untuk bekal berbukanya.
Di sisi lain, si pemilik rumah ingin pergi ke Mall, sekedar membeli camilan untuk berbuka. Sebelum sampai di Mall, tepatnya di perempatan saat si pengemis tua beristirahat , tiba-tiba ada anak muda yang dengan kencangnya mengendarai motornya. Seketika itu juga si pemilik rumah kaget, dan terpelanting, terkapar pingsan di sudut perempatan di mana si pengemis tua sedang duduk istirahat. “Astagfirullah3x”, sahutnya kaget. Oh bukankah ini si pemilik rumah yang mencaciku. Lalu bergegas si pengemis tua itu menolong si pemilik rumah itu. di basuhnya mukanya dengan air bekal berbukanya. Saat sadar, ia langsung memberi minum si pemilik rumah itu. Tiba-tiba si pemilik rumah itu kaget, melihat si penolong itu ternyata orang yang dicaci makinya.
Lalu si pemilk rumah itu minta diceritakan tentang kejadian itu. Tanpa ragu si pengemis tua itu bercerita. Ia mengatakan bahwa si pemilik rumah tidak sadarkan diri. Lalu ia membopongnya dan membasuhkan air bekal berbuka itu ke mukanya dengan ikhlas. Subhanallah…… air itu telah menyadarkan bapak atas ijin Allah. Oh…terima kasih banyak ya…..dan maafkan perlakuanku padamu waktu itu.
Si pemilik rumah, langsung pergi meninggalkan si pengemis tua. “Si pemilik rumah berpesan, suatu hari aku akan mengundangmu untuk datang ke rumahku.”, pintanya sambil bergegas.
“O .. ya… terima kasih atas undangannya.
Beberapa menit kemudian, adzan maghrib berkumandang, saat berbuka pun sudah mulai diperbolehkan. Tanpa sadar, si pengemis tua itu membuka bekalnya, untuk mengambil sebotol air. “Oh ….. air itu
Kemudian si pengemis itu bergegas ke masjid untuk sholat maghrib. Namun tanpa ia sadari, masjid itu telah menyediakan ta’jil dan minuman sebelum sholat untuk membatalkan puasa. Alhamdulillah3x……. ya rabb, terima kasih banyak telah Kau lipatkan nikmat-Mu atas dahagaku . Aku bersujud dan selalu rindu atas nikmat-nikmat-MU yang lain.yang akan Kau berikan dengan kebesaran-MU ya rabb.. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. (Palembang, 17 September 2009)