Bila Cakrawala Meronta
Diterpa badai kala fajar menyingsing
Penuhi ruangan dengan kepulan asap mesin
Menderu bising pekakan telinga
Riakpun masih memecah buih
Kala malam menggantungkan wajah
Memadati sekeping ruang yang tak lagi kosong
Hanyalah amarah selimuti mimpi
Membagi antara suka dengan keikhlasannya
Wajah-wajah mulai cemberut
Saksikan kekakuan dan kehinaan
Dalam setitik desah keceriaan
Membagi antara dua perihal
Akankah cakrawala mulai bosan
Hingga serakkan suara sapaannya
Akankah cakrawala kembali tersenyum
Karena ulah semakin tak dikompromikan
Batas pun membagi diri
Jadikan kepingan-kepingan harapan
Dan membiarkan esok berjalan
Karena cakrawala sudah mulai tak berkedip
Oleh muka-muka masam
Yang tak lagi bisa tersenyum bebas
Oleh keakuan-keakuan kaku
Yang tak lagi bisa lepaskan desahannya
Oleh bisikan-bisikan palsu
Yang tak bergeming oleh suara kejujuran
Oleh mata-mata lentik
Yang tak lepas dari intaian jaman
Dan biarlah cakrawala tetap berjalan meniadakan rontanya demi sebuah mimpi…..
Palembang, 31 Agustus 2009
Selamat Datang di Blog Numpang Lewat
Lokasi
Trims, anda telah bergabung dan berkunjung di blog ini
Blog ini adalah wadah untuk berbagi pengalaman, menuangkan ide-ide, serta sebagai ajang kreativitas para bloger yang mau berpartisipasi dan menyumbangkan pikirannya melalui blog ini.
Blog ini adalah wadah untuk berbagi pengalaman, menuangkan ide-ide, serta sebagai ajang kreativitas para bloger yang mau berpartisipasi dan menyumbangkan pikirannya melalui blog ini.
Senin, 31 Agustus 2009
Sisi-Sisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar