Selamat Datang di Blog Numpang Lewat

Selamat Datang di Blog Numpang Lewat
Trims, anda telah bergabung dan berkunjung di blog ini
Blog ini adalah wadah untuk berbagi pengalaman, menuangkan ide-ide, serta sebagai ajang kreativitas para bloger yang mau berpartisipasi dan menyumbangkan pikirannya melalui blog ini.

Senin, 01 September 2008

PUASA I

MARHABAN YA RAMADHAN

Memasuki ramadhan, setiap muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh. Bulan penuh maghfiroh, yang selalu diidam-idamkan dan ditunggu-tunggu oleh setiap muslim yang patuh dan taat pada perintahNya. Berbagai kesiapan, dari material maupun spiritual juga akan dipersiapkan oleh seluruh kaum muslim dunia dalam menyambut bulan ramadahan yang penuh berkah ini. Marhaban ya ramadhan kan berkumandang di seantero jagad raya ini. Berbagai kekhusyukan kan menjulang di antara beribu umat yang memaknai ramadhan ini dengan penuh keyakinan.





yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna

[2:183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 183)

Kesadaran mahluk kan teruji di bulan ini, dari kesadaran terkecil sampai ke yang terbesar. Setiap detik langkah akan selalu membawa kesadaran karena bulan ini adalah bulan di mana manusia dihadapkan pada realita kesadaran yang nyata. Di mana sesuatu yang mesti dijalani adalah jawaban atas pergolakan dan nurani diri akan kemampuan yang akan diaplikasikan ke dalam tatanan yang harus ditaati. Apakah manusia itu sadar, bohong, taat atau melanggar peraturan yang telah disepakati antara diri dan sang rabb. Dan disinilah bahwasanya kesadaran itu berperan dalam diri manusia atas tindakan yang akan dilakukan.

Ramadhan menggugah diri manusia pada kesadaran penuh. Sadar dalam perbuatan, tingkah laku, dan sadar bahwa manusia hanyalah secuil harap yang belum tentu terwujud. Wujud diri akan membawa kesadaran penuh pada keyakinan atas zat yang menciptakannya. Ramadhan mendidik segenap umat untuk menyadari akan semua hal, terkait dengan sang maha pencipta. Diciptakannya bumi dan seisinya untuk dihayati, diolah dan dijadikan sarana ibadah menuju ke yang Haq. Namun, sebagian dari yang diolah tidak seharusnya habis, tetapi harus dijaga kelestariannya. Layaknya manusia mempunyai nafsu yang besar, dan sadar atau tidak sadar manusia harus mampu menahan nafsu sehingga nafsu itu bisa menjadi maghfiroh yang hebat dan diaplikasikannya dalam bentuk yang benar-benar haq. Dan ternyata ramadhan membawa diri segenap muslim untuk menyadari itu semua.

Tidak hanya itu ramadhan juga mendidik kita untuk sadar akan atur yang harus kita curahkan kepada sang Rabb. Kita disadarkan untuk tunduk, tawaduk dan syukur atas segala limpahan rahmat yang diberikan kepada kita. Dan kita selalu disadarkan atas pendekatan diri kita terhadap Rabb sang penguasa jagad, pedekatan diri ini teraplikasikan dengan dzikrullah dalam setiap langkah, karena pintu surga dibulan ini kan selalu terbuka dan setanpun tidak akan kuat menghalau perjalanan insane menuju kehadiratNya.







syahru ramadaana alladzii unzila fiihi alqur-aanu hudan lilnnaasi wabayyinaatin mina alhudaaalfurqaani faman syahida minkumu alsysyahra falyashumhu waman kaana mariidhan aw 'alaa safarin fa'iddatun min ayyaamin ukhara yuriidu allaahu bikumu alyusra walaa yuriidu bikumu al'usra walitukmiluu al'iddata walitukabbiruu allaaha 'alaa maa hadaakum wala'allakum tasykuruuna wa

[2:185] (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 185).

13.50 WIB

Palembang, 1 Sept 2008

Tidak ada komentar: