Selamat Datang di Blog Numpang Lewat

Selamat Datang di Blog Numpang Lewat
Trims, anda telah bergabung dan berkunjung di blog ini
Blog ini adalah wadah untuk berbagi pengalaman, menuangkan ide-ide, serta sebagai ajang kreativitas para bloger yang mau berpartisipasi dan menyumbangkan pikirannya melalui blog ini.

Rabu, 03 September 2008

PUASA II

Puasa dan Sabar

Puasa artinya menahan diri dari makan, minum dan segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan tujuan meningkatkan ketakwaan seorang muslim kepada sang Rabb. Sedangkan sabar yaitu menahan diri dari amarah. Inti dari puasa dan sabar adalah menahan diri dari sesuatu yang dapat membangkitkan nafsu. Keduanya mempunyai keterkaitan yang kuat, hal ini dapat kita rasakan dan lihat dari hikmah puasa (ramadhan) itu sendiri yaitu melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup.

Rasullullah pernah bersabda “Puasa itu separuh daripada sabar.” (Turmizi & Ibnu Majah). Menilik sabda rasullullah bahwasanya dengan berpuasa kita telah melatih diri untuk berlaku sabar, dan puasa sendiri merupakan bagian dari sabar . Artinya sabar mempunyai arti yang lebih luas dari puasa. Orang yang sabar sebenarnya sudah masuk pada kategori puasa, yaitu puasa dalam arti menahan amarah, tidak berlaku kasar, tidak mudah tersingung dan sebagainya. Hal-hal tersebut yang sebenarnya ditekankan dan tersirat dalam makna dan hikmah puasa selain menahan makan dan minum.

Firman Allah SWT tentang sabar terdapat dalam QS. Ali ‘Imran: 146 yang berbunyi :

waka-ayyin min nabiyyin qaatala ma'ahu ribbiyyuuna katsiirun famaa wahanuu limaa ashaabahum fii sabiili allaahi wamaa dha'ufuu wamaa istakaanuu waallaahu yuhibbu alshshaabiriina

[3:146] Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Sabar di sini maksudnya adalah ‘gigih dan ulet’. Allah menyukai orang yang gigih dan ulet. Kalau kita hubungkan dengan puasa, bahwasanya sabar merupakan modal utama seseorang untuk menjalani ibadah puasa (ramadhan). Dengan keuletan dan kegigihan, seorang muslim akan bisa memaknai hikmah puasa dan kuat menjalani puasa itu dengan sepenuh hati dan tawakal. Puasa merupakan pengejewantahan sabar dan dengan berpuasa kesabaran seseorang akan semakin meningkat. Karena Allah menyukai orang yang bertawakal maka allah menyukai orang yang sabar. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Allah menyukai orang yang berpuasa (ramadhan). Oleh karena itu bergegaslah berpuasa, karena puasa mendidik kita untuk tetap sabar. (am)

10.49 WIB

Palembang, 030908




Tidak ada komentar: