Selamat Datang di Blog Numpang Lewat

Selamat Datang di Blog Numpang Lewat
Trims, anda telah bergabung dan berkunjung di blog ini
Blog ini adalah wadah untuk berbagi pengalaman, menuangkan ide-ide, serta sebagai ajang kreativitas para bloger yang mau berpartisipasi dan menyumbangkan pikirannya melalui blog ini.

Rabu, 10 September 2008

PUASA III

Penggemblengan Diri

Adakalanya seseorang ingin menjadi kuat, tahan banting, bahkan mempunyai banyak kelebihan dan kemampuan lebih dibanding yang lainnya. Kecenderungan ini sering kita jumpai tidak saja pada diri orang lain, mungkin kita juga mempunyai keinginan seperti ini. Keegoan dan ambisilah yang mempengaruhi diri untuk menjadi unggul dari yang lain. Penggemblengan diri adalah salah satu sarana bagi seseorang untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dan sarana penggemblengan diri juga tergantung pada tujuan masing-masing sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

Penggemblengan diri memang suatu yang harus dilakukan untuk merubah secara mental atau fisik seseorang untuk menjadi kuat. Namun terkadang kita lupa, ada bermacam-macam model penggemblengan diri. Kita sebagai manusia terkadang tidak berpikir ulang tentang model penggemblengan yang sesuai, karena dalam benak kita cenderung mengambil sesuatu yang instan dan yang terpenting lagi bagaimana kita bisa mewujudkan sesuatu yang kita inginkan. Kembali pada fitrah manusia yang lahir tanpa dosa dan pikiran yang bermacam-macam, patutlah bagi kita untuk menanyakan pentingkah hal itu pada diri kita? Dan semua itu kembali pada pola pikir masing-masing. Terkadang hal ini menimbulkan pro dan kontra.

Menilik lagi lebih jauh, sebetulnya setiap manusia mempunyai pegangan hidup dan pengontrol yaitu agama. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apakah segala yang kita kerjakan harus sesuai dengan agama yang kita anut. Semua itu kembali lagi pada pemahaman masing-masing. Dan bagaimanakah dengan model penggemblengan diri yang sesuai?

Dalam kacamata keislaman sebetulnya penggemblengan diri merupakan ilmu yang sudah diajarkan dan kemasannya pun sesuai dengan aqidah yang diterapkan yaitu puasa. Puasa (ramadhan) adalah sarana penggemblengan diri bagi seorang muslim untuk menjadi kuat secara iman dan bukan atas dasar ambisi dan keegoan. Puasa (ramadhan) merupakan kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan perintahNya dan merupakan bentuk ketaqwaan umat kepada penciptaNya, sebagaimana dalam surat berikut ini:






yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna

[2:183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 183)

Seorang muslim yang taat akan melakukan penggemblengan diri dengan berpuasa (ramadhan) secara ikhlas, karena dengan begitu paling tidak dia sudah berpegang teguh pada ajaran agamaNya. Dalam surat An Nisaa’ ayat 146 dan 162 Allah telah berjanji pada umatnya apabila mereka berpegang teguh pada agamaNya yaitu pahala yang besar.





illaa alladziina taabuu wa-ashlahuu wai'tashamuu biallaahi wa-akhlashuu diinahum lillaahi faulaa-ika ma'a almu/miniina wasawfa yu/ti allaahu almu/miniina ajran 'azhiimaan

[4:146] Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan {369} dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (AN NISAA' (WANITA) ayat 146)






laakini alrraasikhuuna fii al'ilmi minhum waalmu/minuuna yu/minuuna bimaa unzila ilayka wamaa unzila min qablika waalmuqiimiina alshshalaata waalmu/tuuna alzzakaata waalmu/minuuna biallaahi waalyawmi al-aakhiri ulaa-ika sanu/tiihim ajran 'azhiimaan

[4:162] Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu'min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. (AN NISAA' (WANITA) ayat 162)




Tidak ada komentar: